Saturday, January 11, 2014

Rindu

dear cendut,

hai, bagaimana kabar kamu?
sehat?
bahagia?
hanya itu yang aku harapkan dari kamu saat ini.
mendengarmu sehat dan bahagia.

Dut, aku lihat di banyak tweets mu mengenai seorang wanita yang nampaknya kamu sukai. Aku sudah melewati banyak waktu mendengarkan kamu bercerita tentang wanita lain kepada aku. Aku sangat suka mendengar mu bercerita tentang wanita wanita itu. Sakit dan perih di perutku tiap aku mendengar nama wanita lain yang kamu sukai terucap dari bibir mu menjadi tidak terasa ketika kamu akhiri cerita itu dengan senyum pujaan ku di wajahmu. Wajah itu selalu aku rindukan. Untuk mendapatkan senyum itu beberapa kali aku ikhlas menyayat harapan ku untuk dapat kamu cintai, minimal dapat kamu sukai. Aku selalu merindukan senyum itu sejak kita sama-sama duduk di bangku junior high. Aku tidak pernah menyesali marahmu, cacianmu, bentakanmu. Aku selalu rindu hal hal tersebut walau hal itu berakhir dengan air di mataku. Aku suka setiap kamu memncaci aku, kamu terlihat sangat bahagia. Kamu tidak menghina orang lain seperti kamu menghina aku. Kamu menganggap aku jelek dan gendut. Aku benar benar bukan tipe mu. Aku hanya seorang gadis jelek yang berharap suatu saat kamu akan melihat kearahku. Sedetikpun aku tidak pernah tau apakah kau merindukan aku atau tidak.namun kamu selalu datang padaku ketika rindu. Aku selalu terkejut ketika saat saat itu datang. Kamu bahkan menjemput ku setiap minggu pagi untuk sekedar lari lari lucu yang jelas jelas kamu tau aku tidak bisa running. Kamu jemput aku di tempat les, kamu antar aku ke kursus bahasa inggris. kamu belikan aku minum, kamu muncul di tengah malam saat aku ulang tahun ke 17, kamu lakukan semua yang selalu aku kira mimpi. Kita sama sama percaya bahwa best friend forever kita akhrinya adalah marriage. Lebih tepatnya aku yang terlalu berharap akan itu. Kamu selalu menjawab terserah setiap aku singgung hal itu. Namun kamu pernah menjawab "insyaAllah" satu kali, itu adalah jawaban ter indah yang pernah aku dengar.

Andai bisa aku tau akhir kita seperti apa
aku sangat ingin tau
bukan
bukan karena aku lelah menunggu kamu melihat ke arahku
aku hanya takut
aku takut selalu membebani kamu karna perasaan aku
aku tau kamu sangat sayang kepada aku
pasti kamu tidak ingin menyakiti perasaan sahabatmu kan
jelaskan dut perasaan mu
buat aku lihat itu secara jelas
jangan biarkan kamu terus seperti ini
begitupun aku
namun aku harap
aku masih punya kesempatan bersama kamu
baik itu
kamu mencintai aku juga
atau
kamu mencintai wanita lain
aku selalu beharap
bisa terus melihat senyum kamu



with love,
duty